Pengertian Gereja Secara Alkitabiah

Pengertian Gereja Secara Alkitabiah


Gereja adalah persekutuan orang-orang percaya kepada Yesus Kristus. Ia lahir seiring kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus di dunia. Karena itu, apa yang disebut gereja perdana adalah persekutuan para murid Yesus dan ditambah dengan beberapa orang lain yang telah mengaku Yesus sebagai Tuhan dan menjadi saksi atas kebangkitanNya. Gereja perdana ini memiliki semangat persekutuan, pelayanan, dan kesaksian  yang kuat, sehingga iman Kristen mulai tersebar dari Yerusalem, seluruh daerah Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung dunia (Kis. 1:8). Salah seorang murid Yesus yang giat dalam pekabaran Injil ini adalah rasul Paulus. Ia mengabarkan Injil hampir di seluruh wilayah kekuasaan Romawi pada abad pertama, baik di kalangan orang-orang Yahudi diaspora maupun orang-orang bukan Yahudi. Selain rasul Paulus, para murid yang lain juga aktif mengabarkan Injil ke seluruh dunia. Konon rasul Thomas mengabarkan Injil sampai ke India. Karena itu, pada akhir abad pertama dan memasuki abad kedua, sejumlah jemaat-jemaat Kristen lahir dan bertumbuh di seluruh wilayah kekuasaan Romawi, dengan latar belakang suku bangsa, bahasa, dan tradisi yang berbeda. Namun demikian, jemaat-jemaat ini mengakui keesaan mereka di dalam iman kepada Yesus Kristus dan di dalam tugas panggilan mereka untuk bersekutu, bersaksi, dan melayani sebagai jemaat-jemaat Kristen. Jadi, keesaan mereka pertama-tama terletak pada iman mereka kepada Yesus Kristus dan panggilan mereka untuk bersaksi di dalam dunia.

Dalam abad-abad selanjutnya iman Kristen terus bergerak meluas ke Afrika dan Eropa. Pada periode penjelajahan Samudra di akhir abad pertengahan, iman Kristen bergerak dari Eropa dan menyebar di wilayah Asia termasuk Indonesia. Hasilnya adalah bertumbuhnya sejumlah besar gereja dan jemaat lokal di Asia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, dengan latar belakang budaya, bahasa, tradisi, dan gaya hidup yang berbeda-beda. Secara doktrinal dan kelembagaan gereja yang satu dapat berbeda dengan gereja yang lain, sesuai dengan situasi dan kondisi objektif lingkungannya. Namun secara esensial, gereja-gereja ini mengakui kesatuan atau keesaan mereka di dalam iman kepada Yesus Kristus dan di dalam panggilan mereka untuk mengabarkan Injil di dalam dunia. Dalam konteks inilah kita dapat membicarakan konsep dan praktek keesaan gereja.

Dasar alkitabiah keesaan gereja sering diambil dari beberapa bagian Alkitab, misalnya I Korintus 12 tentang rupa-rupa karunia, tetapi satu tubuh, Efesus 2 tentang kasih karunia dan dipersatukan dalam Kristus, I Petrus 2: 1 – 10 tentang Yesus Kristus sebagai Batu Penjuru, dan beberapa bagian dari perkataan Tuhan Yesus di dalam kitab Injil. Salah satu perkataan Yesus yang sering dijadikan perspektif dalam melihat dan menilai praktek keesaan gereja adalah doa Tuhan Yesus di dalam injil Yohanes pasal 17, khususnya ayat 20-21: “Dan bukan untuk mereka ini saja  Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Bagian alkitab ini menjadi jiwa dan semangat beberapa lembaga gerakan keesaan seperti GMKI. Karena itu dalam tulisan singkat ini, kami akan melihat dan menilai gerakkan keesaan di Indonesia dan di Sulawesi Tengah pada khususnya berdasarkan perspektif Yohanes 17 tersebut di atas. 



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 02:59 and have 1 komentar

1 komentar: