DOA MINYAK URAPAN DALAM PERJANJIAN
LAMA
Dalam Perjanjian Lama
Kata
kerja- masyah (to smear, anoint) mempunyai pengertian sekuler dan sakral.
Pengertian sekuler di dapat di Jer 22: 14; Yes 21:5 dan 2 Sam 1:21. Sedangkan
kata kerja yang berfungsi untuk pengurapan yang bernuansa sakral yang berfungsi
menguduskan biasanya dalam peristiwa penobatan/pengukuhan jabatan, dimana
minyak adalah materi yang diurapi di atas kepala, hal ini dapat kita lihat:
a. Nabi: lihat 1 Raja 19:16 (Elisa oleh Elia); Yes 61:1;
b. Kepada Raja: terdapat di Hakim 9:8 (E); Hos 8:3; 7:3; I Sam 16:3,12,13; 1 Raja 1:39; 11:12,23,30; 2 Taw 22:7; 23:11; Maz 89:21 ; 45:8;
c. Kepada Israel: 1 Sam 15:1,17; 2 Sam 5:3,17; 12:7; 1 Taw 11:3; 1 Raja 1:34; 19:16; 2 Raja 9:3,6,12; 1 Taw 29:22; 1 Sam 9:16 dan 10:1;
d. Kepada benda-benda suci: Kej 31:13; 28:18 ; Bil 7:1;
e. Kepada tabernakel dan perlengkapannya: Kel 29:36; 30:26; 40:9-11; Im 8:10-11; Daniel 9:24
f. Keimamam Harun: di Kel 28:41; 29:7; 30:30; 40:13,16; Im 7:36; 8:12; Bil 35:25; Kel 29:29.
a. Nabi: lihat 1 Raja 19:16 (Elisa oleh Elia); Yes 61:1;
b. Kepada Raja: terdapat di Hakim 9:8 (E); Hos 8:3; 7:3; I Sam 16:3,12,13; 1 Raja 1:39; 11:12,23,30; 2 Taw 22:7; 23:11; Maz 89:21 ; 45:8;
c. Kepada Israel: 1 Sam 15:1,17; 2 Sam 5:3,17; 12:7; 1 Taw 11:3; 1 Raja 1:34; 19:16; 2 Raja 9:3,6,12; 1 Taw 29:22; 1 Sam 9:16 dan 10:1;
d. Kepada benda-benda suci: Kej 31:13; 28:18 ; Bil 7:1;
e. Kepada tabernakel dan perlengkapannya: Kel 29:36; 30:26; 40:9-11; Im 8:10-11; Daniel 9:24
f. Keimamam Harun: di Kel 28:41; 29:7; 30:30; 40:13,16; Im 7:36; 8:12; Bil 35:25; Kel 29:29.
Minyak
yang digunakan untuk pengurapan disebut mishah yang dimengerti sebagai minyak
suci (holy oil). Di dalam PL bentuk ini hanya terdapat di dalam tulisan P: Kel
25:6; 30:25; Kel 29:7, 21; 31:11; 35:8,15, 28; 37:29;39:38; 40:9; Im
8:2[vi],1012,30; 21:10; Bil 4:16; Kel 30:25,31; Im 10:17; 21:12. Di sini objek
dari yang diminyaki adalah imam (Aron). Perminyakan ini mengartikan bahwa
kekudusan Ilahi diperluas ke semua benda dan orang yang diminyaki. Objek yang
diurapi yang disebut masyiah yang pengertiannya sejajar dengan kata kristos
dalam bahasa Yunani. Pengenaan objek ini adalah pada raja Israel; Imam
besar/tinggi Israel; Cyrus; Messianic prince dan Patriach (Maz 105:15 dan 1 Taw
16:23).
Berdasarkan
keterangan di atas bisa dikatakan bahwa di dalam PL kata
mengoleskan/mencat/megurapi hanya satu kata yaitu mashah, satu kata yang
mengandung dua nuansa yaitu sacral dan sekuler. Pengertian sacral selalu yang
berhubungan dengan proses ritual, baik isi, maupun manusia dan benda-benda yang
terlibat dalam proses ritual tersebut, seperti pelakon ritual (imam, nabi),
benda yang digunakan dalam proses ritual (benda-benda suci dan tabernakel dan
isinya). Perlu dikatahui bahwa masa itu tidak ada pemisahan antara agama dan
pemerintahan sehingga penobatan raja juga menggunakan kata ini. Dan minyak yang
digunakan juga memang khusus digunakan untuk pengurapan ini, sehingga nama
minyak tersebut juga ditarik dari kata dasar mashah menjadi misheah. Tidak ada
sama sekali dalam PL peminyakan dalam hubungannya dengan penyembuhan.
Setelah
melihat penampakan dalam PL bias di katakan bahwa tentang doa perminyakan di
dalam alkitab hanya didukung oleh satu teks yaitu Yakobus 5:15. Setelah
mengkaji isi Yakobus seperti yang dipaparkan di atas kami mengambil kesimpulan
bahwa peminyakan tidak mengandung nilai sacral/keilahian, tapi lebih mengandung
unsur obat. Peminyakan yang mengandung nilai sacral tidak bertujuan untuk
penyembuhan. Hal ini juga didukung di PB bahwa Yesus sendiri tidak pernah
menganjurkan kita untuk melakukan doa perminyakan, juga para rasul maupun orang
Kristen lain tidak menganjurkan ini setelah hari Pentakosta. Jika kita setuju
bahwa Markus 6:13 adalah tambahan kemudian (the last redactor), maka Ia juga
tidak pernah menganjurkan muridnya untuk mengurapi orang dengan minyak. Yesus
sendiri tidak pernah dicatat mengurapi orang dengan minyak. Sehingga bisa
dikatakan bahwa berdoa peminyakan atau peminyakan adalah tidak penting, tapi
tidak juga saya katakan bahwa itu dilarang, karena secara alkitabiah
berdasarkan penjelasan di atas kita tidak bisa mengatakan apakah ini benar atau
tidak. Karena perminyakan adalah bagian kehidupan sehari-hari (tradisi budaya)
dan tidak mengandung nilai sacral . Pengolesan minyak pada kaki yang sakit
sejajar dengan pemolesan krem pemutih/jerawat bagi orang yang ingin putih atau
ingin hilang jerawatnya. Jadi jika dalam tradisi karo sendiri kita sudah
mengenal penggunaan minyak sejak dulu maka baik juga jika dikatakan bahwa
diminyaki mungkin menolong dari sudut ilmiah, tapi bukanlah persyaratan
penyembuhan Ilahi (atau hal keilahian lainnya). Dan perlu juga disimak bahwa
dalam PB banyak dituliskan berdasarkan iman sesorang sangat signifikan membantu
proses penyembuhannya (lihat perempuan pendarahan; orang lumpuh yang dapat
berjalan). Jadi jika pengurapan dengan minyak bisa meningkatkan iman seseorang
(pengertian iman disini bisa dimengerti oleh psikologis sebagai sugesti- lihat
hubungan antara otak dan tubuh) untuk proses penyembuhannya, mengapa tidak. Dan
dalam PB tidak pernah menyebutkan jenis minyak apa yang harus digunakan juga
cara pengolesan/pengurapan yang khusus.
Posted by 01:41 and have
0
komentar
, Published at
No comments:
Post a Comment