DOA MINYAK URAPAN DALAM PERJANJIAN BARU
Dalam PB yang menulis secara lengkap gabungan doa dan
peminyakan terdapat di
a. Yakobus 5:14. ”Kalau ada seseorang diantara kamu yang sakit , baiklah ia memanggil para penatua jemaat supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.” Dalam hal ini perlu diketahui bahwa penulis Yakobus bukan menekankan faktor peminyakannya tapi faktor doanya.
a. Yakobus 5:14. ”Kalau ada seseorang diantara kamu yang sakit , baiklah ia memanggil para penatua jemaat supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.” Dalam hal ini perlu diketahui bahwa penulis Yakobus bukan menekankan faktor peminyakannya tapi faktor doanya.
Bagi
Yakobus iman tanpa perbuatan adalah mati (2:14-26) sehingga tidak heran jika ia
menekankan aspek doa (mendekat kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu,
4:8a) sebagai bagian dari spiritualitas (expresi dari iman) yang sangat
menopang ketahanan seseorang untuk mewujudkan imannya dalam tindakan. ”Kalau
ada seorang diantara kamu menderita baiklah ia berdoa (5:13a). Kalau ada
seseorang diantara kamu yang sakit , baiklah ia memanggil para penatua jemaat
supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
Doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu — dan dosanya juga
diampuni. Hendaklah kamu saling mengaku dosa dan saling mendoakan, supaya kamu
sembuh. Doa orang yang benar bila dengan yakin didoakan , sangat besar kuasanya.”
(5:14-16).
Sedikit berkembang dari pandangan Paulus, ia mengatakan
bahwa manusia dibenarkan oleh perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena
iman (2:24). Apakah katanya tentang doa?
”Kamu
tidak memperoleh apa-apa karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga,
tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu
minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” (4:2-3).
Karena
kecenderungan manusia untuk sama dengan dunia maka akan sangat membantu jika
kedewasaan iman orang Kristen menurut Yakobus dibina dalam konteks komunitas
(mutually supportive community) misalnya saling mengaku dosa; saling mendoakan;
saling memperhatikan (5:16, 19-20).
Pernyataan
bahwa pengertian yang ada dalam Yak 5:14 adalah penekanan pada doa bukan pada
perminyakan didukung oleh penggunaan kata aleipho dan bukan kata chrio untuk
menerangkan perminyakan (mengoleskan dengan minyak). Aleipho adalah kata umum
yunani yang sekitar abad 1-2 digunakan untuk menerangkan praktek sehari-hari
orang ketika meminyaki rambutnya, atau meminyaki badanya untuk berbagai
kepentingan termasuk kepentingan pengobatan, dan penggunaan minyak zaitun untuk
mempromosikan penyembuhan. Contohnya ketika kita mengoleskan kream penahan
sinar matahari di kulit kita, ketika kita mengoleskan lotion di kulit kita yang
kering, Atau bisa kita sebut juga sebagai yang digunakan untuk external
physical anointing, sedangkan kata chrio dalam pengertian figurative adalah
pengurapan yang dilakukan oleh Allah. Kata aleipho lebih sejajar pengunaannya
dengan kata suk (to anoint) dan tuah (to rub) daripada kata masyah (to anoint,
to smear) dalam PL, Karena kata masyah parallel dengan kata chrio yang
mengandung pengertian religius dan teologi dari konsep pengurapan.
Bisa
di katakan bahwa jika nilai doa dan perminyakan seimbang bagi Yakobus maka ia
akan menggunakan kata chrio bukan aleipho, sebab kata chrio mengandung unsur
tindakan keilahian.
b. Markus 6:13: …”mengoles banyak orang sakit
dengan minyak dan menyembuhkan mereka.”
Dalam
injil ini perminyakan dilakukan minus unsur doa. Dan kata aleipho digunakan
untuk kata kerjanya. Cerita penyembuhan dengan minyak dalam kitab Markus 6:13
yang merupakan bagian dari 6:6b-13 paralel dengan Matius 10:5-15 dan Lukas
9:16. Cuma di kedua injil ini mengoleskan orang sakit dengan minyak tidak
tertulis.
C.S Mann menuliskan bahwa kata kerja mengoles (to anoint/
aleipho) dan minyak (elaion) adalah baru (bandingkan Frederick C. Grant yang
menuliskan…but anointing sounds unusual, though it was a common treatment of
the sick in ancient times, lihat Mark, The Interpreters Bible, 733) walaupun
menggunakan minyak sebagai emollient popular di dunia kuno. Di sini Markus
menempatkannya sebagai yang factor yang mendampingi penyembuhan yang ajaib.
Inti dari bagian cerita ini dalam ketiga injil sebenarnya adalah hendak
mewartakan melalui pelayanan para murid bahwa kerajaan Allah itu sudah datang.
Penggunaan
kata aleipho lainnya di PB: “But when you fast, put oil on [aleipho] your head
and wash your face” (Matthew 6:17); “When the Sabbath was over, Mary Magdalene,
Mary the mother of James, and Salome bought spices so that they might go to
anoint [aleipho] Jesus’ body.” (Mark 16:1); “and as she stood behind him at his
feet weeping, she began to wet his feet with her tears. Then she wiped them
with her hair, kissed them and poured [aleipho] perfume on them.” (Luke 7:38); “You
did not put oil on my head, but she has poured [aleipho] perfume on my feet.”
(Luke 7:46); “This Mary, whose brother Lazarus now lay sick, was the same one
who poured [aleipho] perfume on the Lord and wiped his feet with her hair.”
(John 11:2); “Then Mary took about a pint of pure nard, an expensive perfume;
she poured [aleipho] it on Jesus’ feet and wiped his feet with her hair. And
the house was filled with the fragrance of the perfume.”(John12:3)
Dari penggunaan kata di atas nampak bahwa mengoleskan dengan minyak ataupun rempah-rempah dengan menggunakan kata kerja aleipho menunjukkan suatu perbuatan/pekerjaan biasa saja, Peminyakan/pengurapan kudus dimana roh kudus berperan menggunakan kata chrio dan kata kerja ini tidak pernah dihubungkan dengan penyembuhan (healing), hal ini nampak di pemunculannya di PB di: “The Spirit of the Lord is on me, because He has anointed [chrio] me to preach good news to the poor. He has sent me to proclaim freedom for the prisoners and recovery of sight for the blind, to release the oppressed” (Luke 4:18/ lukas)
“Indeed Herod and Pontius Pilate met together with the Gentiles and the people of Israel in this city to conspire against your holy servant Jesus, whom You anointed [chrio].” (Acts 4:27/ Kisah rasul); “how God anointed [chrio] Jesus of Nazareth with the Holy Spirit and power, and how he went around doing good and healing all who were under the power of the devil, because God was with him.” (Acts 10:38/Kisah rasul); “Now it is God who makes both us and you stand firm in Christ. He anointed [chrio] us” (2 Corinthians 1:21); “You have loved righteousness and hated wickedness; therefore God, your God, has set you above your companions by anointing [chrio] you with the oil of joy.” (Hebrews 1:9)
Dari penggunaan kata di atas nampak bahwa mengoleskan dengan minyak ataupun rempah-rempah dengan menggunakan kata kerja aleipho menunjukkan suatu perbuatan/pekerjaan biasa saja, Peminyakan/pengurapan kudus dimana roh kudus berperan menggunakan kata chrio dan kata kerja ini tidak pernah dihubungkan dengan penyembuhan (healing), hal ini nampak di pemunculannya di PB di: “The Spirit of the Lord is on me, because He has anointed [chrio] me to preach good news to the poor. He has sent me to proclaim freedom for the prisoners and recovery of sight for the blind, to release the oppressed” (Luke 4:18/ lukas)
“Indeed Herod and Pontius Pilate met together with the Gentiles and the people of Israel in this city to conspire against your holy servant Jesus, whom You anointed [chrio].” (Acts 4:27/ Kisah rasul); “how God anointed [chrio] Jesus of Nazareth with the Holy Spirit and power, and how he went around doing good and healing all who were under the power of the devil, because God was with him.” (Acts 10:38/Kisah rasul); “Now it is God who makes both us and you stand firm in Christ. He anointed [chrio] us” (2 Corinthians 1:21); “You have loved righteousness and hated wickedness; therefore God, your God, has set you above your companions by anointing [chrio] you with the oil of joy.” (Hebrews 1:9)
Kata
kerja mengurapi (chrio) mayoritas bersubjekkan Allah, lihat Lukas 4:18; Kisah
rasul 4:27; 10:38; 2 Korintus 1:21 dan Ibrani 1:9 dan materi pengurapan adalah
roh kudus (roh Allah), lihat 4:18; Kis 10:38 dan di Ibrani 1: 9 dengan minyak
sebagai tanda kesukaan.
Berdasarkan penjelasan tentang perbedaan penggunaan kata
kerja di atas nampak bahwa materi pengolesan/pengurapan bukanlah factor yang
penting, yang penting adalah factor subjek siapa yang mengoleskan dan
berdasarkan factor subjek inilah maka munculnya perbedaan pengenaan kata kerja,
yaitu chrio dan aleipho. Pengurapan yang sacral menggunakan kata kerja chrio
dan melibatkan roh kudus (Allah), sedangkan pengurapan/pengolesan yang
dilakukan sehari-hari menggunakan kata aleipho yang menggunakan minyak,
rempah-rempah ataupun parfum. Dan hanya dua bagian dalam PB yang menuliskan
tentang pengurapan orang sakit dengan minyak yaitu di Yakobus 5:14 dan Markus
6:13. Dan dikedua tempat menggunakan kata kerja untuk tindakan sehari-hari.
Seperti diketahui bahwa adalah hal biasa waktu itu untuk menggunakan minyak
ataupun anggur untuk menyembuhkan, lihat cerita orang Samaria yang baik hati di
Lukas 10:33-34.
Posted by 01:27 and have
0
komentar
, Published at
No comments:
Post a Comment