SUDAHKAH ANDA MENJADI PEMIMPIN KRISTEN
Kepemimpinan
dapat dilihat dari banyak sudut yang berbeda. Kepemimpinan adalah suatu posisi.
Perusahaan mempunyai para pemimpin. Organisasi mempunyai para pemimpin.
Kelompok mempunyai pemimpin. Kepemimpinan adalah suatu hubungan. Pemimpin
adalah orang yang mempunyai pengikut - menurut definisinya. Mungkin orang-orang
mengikuti karena inspirasi, kepentingan pribadi, atau karena struktur
organisasi, tetapi pengikut mutlak harus ada. Kepemimpinan adalah tindakan.
Pemimpin dikenal melalui tindakan kepemimpinan yang diperlihatkan mereka.
Seseorang mungkin mempunyai sederetan sifat seorang pemimpin, tetapi bila ia
tidak pernah mengambil tindakan untuk memimpin, ia bukan seorang pemimpin. Pada dasamya kepemimpinan Kristen berbeda dari bentuk-bentuk
kepemimpinan yang lain dalam hal motivasinya, yaitu alasan dari tindakan-
tindakannya.
MENDEFINISIKAN PEMIMPIN .
Selama
bertahun-tahun telah berlangsung perdebatan mengenai bagaimana mendefinisikan
seorang pemimpin. Apakah seseorang disebut pemimpin karena kualitas atau sifat
yang diperankannya?Apakah seseorang disebut pemimpin sebagai akibat dari
hubungannya dengan satu kelompok? Apakah seseorang disebut pemimpin karena hal-
hal yang dilakukannya? Selama ini ada kebingungan yang umum antara pribadi atau
peran dari pemimpin dengan peran manajer (atau administratur atau eksekutif
atau direktur atau jenderal atau penguasa atau apa pun nama yang diberikan pada
kedudukan seseorang). Kebingungan ini cukup wajar. Orang-orang yang temyata
merupakan pemimpin yang baik temyata duduk dalam kedudukan pemimpin. Karena
mereka jarang dikenal sebagai pemimpin sampai mereka mengambil peran pemimpin,
maka sulit untuk membedakan individu dengan perannya. "Kepemimpinan
sangatlah penting. Sesungguhnya tidak ada yang dapat menggantikannya. Tetapi kepemimpinan
tidak dapat diciptakan atau dipromosikan. Kepemimpinan tidak dapat diajarkan
ataupun dipelajari". Itulah yang ditulis oleh pakar manajemen, Peter
Drucker, dalam bukunya, The Practice of Management. Drucker percaya bahwa tugas dari suatu organisasi adalah menciptakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan kualitas kepemimpinan yang potensial menjadi
efektif. Dengan kata lain, sifat-sifat kepemimpinan adalah bagian dari susunan
dasar seseorang. Sifat-sifat tersebut tidak dengan sendirinya akan menjadi
jelas sampai orang itu ada dalam situasi kepemimpinan. Sebagian besar, walaupun
tidak semua, orang yang ada dalam posisi memimpin telah ditempatkan di sana
karena kemampuan memimpin mereka telah diketahui. Bila Anda atau rekan Anda tidak
mempunyai karakter dasar seorang pemimpin, Anda tidak akan menjadi seorang
pemimpin. Tetapi tidak berarti bahwa orang yang mempunyai potensi sebagai
pemimpin akan dengan sendirinya mendapatkan peran sebagai pemimpin. Kalau
begitu, apa definisi seorang pemimpin itu? Definisi yang paling tepat ialah
seseorang yang mempunyai pengikut-pengikut dalam situasi tertentu. Tidak semua
orang akan menjadi pemimpin dalam setiap situasi. Tetapi seorang pemimpin akan
dikenali dari kenyataan bahwa ia mempunyai pengikut.
KUALITAS DASAR PEMIMPIN KRISTEN
Kalau
begitu, apakah ada kualitas dasar yang dimiliki oleh semua pemimpin pada
tingkat tertentu? Para pengamat pemimpin, dan mereka yang pernah menjadi
pemimpin, tampaknya menunjukkan sejumlah sifat yang universal. Beberapa sifat
tersebut bersifat keturunan atau berkaitan erat dengan lingkungan khusus. Yang
lainnya adalah sifat yang dipelajari. Dedikasi tanpa pamrih adalah hal pertama
yang dikemukakan oleh Jenderal Eisenhower ("What is Leadership",
majalah Reader's Digest,) Dalam diri seorang pemimpin ada
keyakinan terhadap apa yang sedang dilakukannya, sasaran yang ingin diraihnya,
alasan yang didukungnya, yang melampaui pribadinya. Ia bahkan bersedia
mengorbankan dirinya untuk menyelesaikan tugasnya. Ini membutuhkan keberanian.
Bertahan walaupun menghadapi berbagai rintangan yang nyata, membuat keputusan
dengan informasi yang tidak memadai, mempertaruhkan reputasi dan kesejahteraan
materi, membutuhkan keberanian yang didasarkan pada keyakinan. Sebagian besar
dari keberanian ini akan menampakkan dirinya dalam ketegasan mengambil
keputusan. Keputusan harus diambil. Orang lain boleh bimbang, namun pemimpin
membuat keputusan dan melaksanakannya. Kepemimpinan membutuhkan kemampuan
persuasif. Bila orang-orang mau ikut, mereka harus diyakinkan bahwa sasaran dan
aspirasi pemimpin layak untuk memperoleh dedikasi mereka dan dimotivasi untuk
mencobanya. Yang menarik, hampir ada kesepakatan yang universal bahwa para
pemimpin yang paling menonjol mempunyai kerendahan hati yang membuat mereka
bersedia menerima tanggung jawab atas kegagalan dan juga keberhasilan. Sampai
pada tahap ini kita membicarakan kualitas yang mungkin dimiliki oleh siapa saja
dalam bidang apa saja. Tetapi bagi sebagian besar situasi kepemimpinan, harus ada
kecakapan; orang tersebut harus mempunyai kecakapan dalam bidang yang sedang
dikerjakannya. Tanpa kecakapan hanya sedikit peperangan yang akan dimenangkan,
tidak akan ada kapal laut yang berlabuh, tidak akan ada organisasi (Kristen
ataupun yang lain) yang bertahan lama. Tentu saja kecakapan, membutuhkan
kecerdasan dan kreativitas sampai pada tingkat mana pun yang dibutuhkan. Banyak
orang berpikir bahwa para pemimpin mempunyai kepribadian atau karisma yang
hebat. Baik pengamatan pribadi maupun sedikit penelitian akan segera
memperlihatkan kepada Anda bahwa "kepribadian" bukanlah salah satu
kualitas dasar. Ada pemimpin yang pribadinya hangat dan ramah. Ada juga yang
dingin dan tidak ramah, dan ada juga yang sangat dikenal oleh umum karena gaya mereka,
dan mereka yang pendiam. Para pemimpin juga tidak dapat digolongkan berdasarkan
cara mereka mengerjakan tugas mereka. Ada berbagai gaya kepemimpinan yang
berbeda - diktator, otokrasi, penuh kebajikan, demokrasi. Beberapa orang
memimpin melalui teladan. Yang lain memimpin dengan mengacu kepada acus orang
banyak. Beberapa pemimpin adalah orang-orang pemecah masalah yang bekerja
dengan baik dalam kelompok. Yang lainnya mungkin membanggakan diri mereka atas
kemampuan mereka dalam mengambil keputusan dan bersukacita dengan keputusan
pribadi yang dibuat dengan cepat. Dalam masyarakat yang kompleks di mana
sebagian besar dari kita bekerja, mereka yang memegang posisi kepemimpinan.
dalam organisasi yang dinamis telah belajar menyesuaikan gaya kepemimpinan
mereka pada situasi tersebut.
MEMILIH PEMIMPIN TERBAIK
Bila
Drucker benar, bila kepemimpinan "tidak dapat diajarkan atau
dipelajari", lalu apakah yang dapat kita lakukan untuk menemukan,
mempersiapkan, dan memilih pemimpin yang terbaik? Jawabannya terletak dalam
pembentukan organisasi yang mendorong dan mempromosikan kualitas-kualitas dasar
ini. Kepemimpinan berkaitan erat dengan situasi. Kepemimpinan adalah kombinasi
antara pemimpin yang tepat yang memimpin kelompok yang tepat dalam serangkaian
situasi yang tepat. (Pemimpin yang paling kompeten adalah pemimpin yang dapat
meneruskan kepemimpinannya dalam sejumlah situasi dalam arti yang paling luas.)
Apakah Anda ingin menarik dan memupuk pemimpin yang baik? Bangunlah di dalam
organisasi Anda sasaran dan tujuan yang membutuhkan dedikasi dan keberanian.
Tentukanlah standar perilaku, tanggung jawab, dan kinerja yang tinggi.
Perlihatkan rasa hormat kepada seseorang dan pekerjaannya. Ciptakanlah iklim di
mana pemimpin yang baik akan terlihat dan dipupuk. Sekali iklim tersebut hadir,
pemimpin-pemimpin yang baik akan mulai mengidentifikasi diri mereka. Pada saat
itulah latihan dapat dimulai. Sebagaimana yang kami katakan sebelumnya,
pemimpin harus mempunyai kecakapan yang memadai di bidang mereka. Bila
seseorang harus memikul tanggung jawab yang lebih luas, ia harus memperoleh
latihan khusus yang diperlukan. Hal ini dapat diperoleh secara formal melalui
pendidikan akademis lanjutan atau latihan kerja. Bila dipilih latihan kerja,
maka harus diperhatikan bahwa baik orang tersebut maupun pengawas mengerti
tujuan-tujuan (yang dapat diukur) dari latihan tersebut. Ini tidak berarti
bahwa karena seseorang menonjol secara teknis, maka dengan sendirinya ia adalah
pemimpin. Menaruh seseorang yang cakap secara teknis dalam kedudukan pemimpin
sementara orang tersebut bukan pemimpin hanya akan membuktikan kebenaran
Prinsip Peter. ("Setiap orang pada akhirnya sampai kepada tingkat
ketidakmampuannya".)
DEFINISI KEPEMIMPINAN KRISTEN
Sejauh
ini kita belum banyak berbicara mengenai kepemimpinan Kristen, selain
mengemukakan bahwa hal itu berbeda secara mendasar dalam motivasinya. Akan
tetapi, selama ini kami memperhatikan bahwa organisasi-organisasi yang memberi
prioritas yang tinggi kepada pentingnya individu, kepada standar perilaku pribadi
yang tinggi, kepada komunikasi yang baik, baik ke atas maupun ke bawah,
organisasi-organisasi yang mempunyai keyakinan yang benar, bisa melampaui yang
lainnya. Kami juga memperhatikan bahwa terlalu sering organisasi-organisasi
Kristen mempunyai standar individu dan prestasi bersama yang lebih rendah
daripada organisasi-organisasi sekuler.
Apakah
kepemimpinan Kristen itu? Kepemimpinan Kristen ialah kepemimpinan yang
dimotivasi oleh kasih dan disediakan khusus untuk melayani. Itu merupakan
kepemimpinan yang telah diserahkan kepada kekuasaan Kristus dan teladan-Nya.
Para pemimpin Kristen yang terbaik memperlihatkan sifat-sifat yang penuh dengan
dedikasi tanpa pamrih, keberanian, ketegasan, belas kasihan, dan kepandaian
persuasif yang menjadi ciri pemimpin agung.
Pemimpin
Kristen sejati telah menemukan bahwa kepemimpinan dimulai dari handuk dan
baskom - dalam peran seorang pelayan:
- Dedikasi tanpa pamrih dimungkinkan karena orang Kristen tahu bahwa Allah mempunyai strategi besar di mana ia menjadi bagiannya.
- Keberanian diperbesar oleh kekuatan yang datang dari Roh yang berdiam di dalam hati kita.
- Ketegasan datang karena mengetahui bahwa tanggung jawab akhir tidak terletak pada dirinya.
- Kepandaian persuasif didasarkan pada kesetiaan kepada satu alasan yang melampaui segala alasan lainnya.
- Kerendahan hati berasal dari kesadaran bahwa Allahlah yang melakukan pekerjaan tersebut.
Posted by 19:31 and have
0
komentar
, Published at
No comments:
Post a Comment