GEREJA MORMON

GEREJA MORMON

GEREJA MORMON

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir adalah gereja yang didirikan oleh Joseph Smith
 pada 6 April 1830. Gereja ini seringkali disingkat menjadi OSZA yang dikenal juga dengan nama gereja
 Mormon.Dalam bahasa Inggris, namanya adalah The Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints dan 
disingkat LDS. Nama Mormon yang diberikan kepada kelompok ini berkaitan dengan Kitab Suci mereka 
yang kedua di samping Alkitab, yaitu Kitab Mormon (The Book of Mormon). Gereja ini merupakan salah
 satu gereja yang sangat cepat berkembang pada abad ke-20 dan ke-21. Pengaruh mereka sangat terasa di 
Amerika Serikat, khususnya dalam politik pemerintahan negara. Saat ini ada 5 orang senator AS yang 
berlatar belakang Mormon, yaitu Orrin Hatch dan Bob Bennett (Utah, R), Mike Crapo (Idaho, R), Harry Reid (Nevada, D), dan Gordon Smith (Oregon, R). Dunia pendidikan dan kebudayaan AS juga cukup banyak dipengaruhi oleh orang-orang Mormon, misalnya Stephen Covey yang terkenal dengan bukunya 7 Habits of Highly Effective People dan keluarga Osmond yang terkenal melalui Donny Osmond dan Mary Osmond. Paduan suara Mormon Tabernacle dapat dikatakan sebagai salah satu paduan suara terbaik di dunia dan banyak sekali pengagumnya.

Latar Belakang dan Konteks Kemunculan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir di Amerika

Memasuki abad ke-19, kekristenan di Amerika terutama bercorak Protestan.Abad ke-19 juga merupakan masa ekspansi geografis dari bangsa Amerika yang baru terbentuk itu, bersamaan dengan ekspansi gereja-gereja mereka dimana ekpansi ke arah barat dan selatan diintensifkan dan hal ini berhasil dilakukan.sebagai bangsa pilihan Allah dan memandang benua Amerika sebagai tanah perjanjian atau Yerusalem baru. Kebangkitan semangat nasionalisme ini dimateraikan dengan semboyan religius bahwa Kerajaan seribu tahun (Kerajaan Allah) sudah berlangsung di Amerika dan Yesus akan datang untuk kedua kalinya pada akhir masa seribu tahun itu. Keadaan ini pun membuat gereja Mormon muncul pada suasana dan iklim keagaamaan di wilayah timur-laut AS.Kebangunan Besar gelombang pertama yang dimulai pada tahun 1970-an ini berlanjut dengan serangkaian kebangunan rohani sehingga pada waktu itu semangat dan mutu kehidupan rohani dapat dikatakan sangat merosot.Revolusi dan perang kemerdekaan yang berpuncak pada tahun 1770-an dan 80-an, namun berlanjut hingga tahun 1810, telah mengakibatkan kehidupan beragama berada pada titik terendah di sepanjang sejarah bangsa itu. Pada masa itu tidak dianggap aneh atau saling bertentangan bila masyarakat di satu pihak menganut ajaran gereja dan di pihak lain menganut ilmu magic dan okultisme. Sebagai respons terhadap keadaan ini, sejak 1820-an berlangsunglah Kebangunan besar Gelombang kedua, dengan tokoh-tokoh antara lain: Charles G. Finey dan Alexander Campbell.Semangat menginjili ke dalam dan ke luar negeri pun dilakukan.Para pengkhotbah dari bermacam-macam gereja atau aliran pun berlomba-lomba untuk mentobatkan atau mentobatkan kembali masyarakat, termasuk dengan cara membanjiri mereka dengan Alkitab, traktat dan majalah. Hal ini kemudian menimbulkan kebingungan bagi orang-orang yang ingin diinjili, termasuk Joseph Smith.

Kemunculan dan Perkembangan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir

Gereja Mormon atau yang disebut Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir adalah aliran khas Amerika karena lahir disana sebagai agama yang baru sekalipun dalam tradisi kekristenan. Gereja ini didirikan oleh Joseph Smith.Joseph Smith lahir tanggal 23 Desember 1805 di Vermont, di lingkungan keluarga yang menganut paham universalis menolak doktrin Trinitas. Ia adalah anak kelima dari sebelas anak dalam keluarga Joseph Smith Sr. dan Lucy Mack Smith. Ia banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja membantu ayahnya dan kakak lelakinya menebang pohon serta bercocok tanam di tanah perjanjian keluarganya. Pada masa itu, semangat gairah keagamaan sedang melanda bagian sebelah barat New York, tempat keluarga Smith tinggal.Keluarga Smith, seperti keluarga lainnya, menghadiri pertemuan pembaharuan iman golongan-golongan Kristen di daerah tersebut. Sementara sebagian anggota keluarganya menjadi anggota salah satu gereja, Joseph Smith tidak. Akan tetapi, ketika Joseph Smith berusia 14 tahun, ia ingin mengetahui gereja mana yang harus ia ikuti. Oleh karena itu, ia bertanya kepada Allah dalam doa yang sungguh-sungguh, dan doanya pun dikabulkan. Ia mendapat penglihatan pertama. Sebagai jawaban atas doanya, Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus, menampakkan diri kepada Joseph Smith serta memberitahunya bahwa Gereja Yesus Kristus yang sejati tidak ada di bumi dan Mereka telah memilih Joseph Smith untuk memulihkannya. Salah seorang dari mereka berkata, Inilah anak yang Kukasihi, dengarkanlah dia. Mereka pun menasihatkannya agar tidak mengikuti salah satu pun dari gereja dan agama yang di sekitarnya, karena semua perhimpunan agama itu mempercayai ajaran yang keliru. Setelah itu, Joseph Smith mengalami penampakan dengan hadirnya Moroni, putra Mormon.Moroni memberitahu Joseph tentang sejumlah lempengan emas yang ada di bukit kecil dekat Palmyra dan mengandung tulisan yang sangat berharga. Ia pun dilarang memindahkan lempengan itu dari tempat persembunyian hingga saat yang yang akan ditetapkan oleh Tuhan. Kemudian ia mendapat penglihatan yang berisi petunjuk dan izin untuk mengambil dan menerjemahkan isi lempengan emas itu. Pada awal 1830 naskah itu terwujud secara mujizat dan menjadi sebuah buku dan diberi nama Kitab Mormon. Kitab itu merupakan kitab suci baru yang diterjemahkan dari lempengan emas di era kekristenan. Tema ini pas dengan maksud untuk menjelaskan asal-usul orang indian di Amerika, yang pada masa Joseph Smith banyak diperdebatkan. Akan tetapi, pada tahun 1829 Joseph Smith dan Oliver Cowdey menerima penyampaian imamat Harus dari Yohanes Pembaptis melalui penumpangan tangan. Kemudian mereka juga dikunjungi tiga rasul (Petrus, Yakobus dan Yohanes) untuk diserahi imamat Melkisedek. Berdasarkan hal itu, Joseph Smith pun mulai mengumpulkan pengikut. Ia pun menerima sejumlah wahyu baru, dan pada tanggal 6 April 1830 ia pun membentuk gereja baru berdasarkan wahyu tersebut dan pada masa pembentukan itu, disingkapkanlah satu wahyu baru yang menyatakan Joseph Smith sebagai pelihat, penerjemah, nabi, rasul Yesus Kristus dan penatua gereja. Lalu Oliver Cowdery diarahkan untuk menahbiskan Joseph Smith menurut semua gelar dan jabatan tersebut.Kemudian wahyu selanjutnya memerintahkan Joseph Smith untuk menahbiskan Cowdery sebagai penatua bagi gereja Kristus. Gereja Mormon pun berkembang pesat, terutama di daerah Nauvoo.Perkembangan ini pun membuat masyarakat non-Mormon di daerah tersebut merasa sebagai ancaman yang sangat serius bagi mereka, dan mereka pun menuduh aliran ini dengan beberapa tuduhan bahwa umat dalam aliran ini terlibat dalam kerusuhan. Hal ini menyebabkan Joseph Smith beserta Hyrum Smith dan dua orang pengikutnya dipanggil oleh gubernur setempat dan dipenjara.Kemudian, pada 27 Juni 1844 mereka ditembak ketika berada di penjara dan kematian mereka dipandang sebagai kesahidan. Terbunuhnya Joseph Smith membuat aliran ini hidup tanpa ada yang memimpin. Kaum Mormon pun bergumul untuk menetapkan pengganti dari nabi mereka yang sudah tiada. Sidney Ridgon pun menyatakan diri layak untuk menjadi pengganti Joseph Smith, akan tetapi ia ditolak dan dikucilkan, karena keluarga Smith menuntut bahwa kepemimpinan harus tetap dipegang keluarga itu. Tetapi sebagian besar dari kedua belas rasul bersama sebagian besar umat memilih Brigham Young. Hal ini menyebabkan Brigham Young terpilih menjadi presiden dan nabi yang kedua dalam aliran Mormon. Mayoritas umat gereja Mormon yang mendukung Brigham Young selanjutnya meninggalkan Nauvoo karena mereka tidak bisa hidup berdamai dengan tetangganya di sana. Pada bulan Mei 1846 terjadilah eksodus besar-besaran karena Nauvoo diduduki oleh kaum sosialis utopian asal Peran. Bait suci yang baru ditahbiskan pada bulan Mei 1845 itu kemudian dibakar dan disisanya hancur karena badai Tornado pada tahun 1850. Young pun memulai babak baru dalam sejarah aliran Mormon di Salt Lake yang dipandang sebagai Sion atau Yerusalem Baru yang diidam-idamkan itu. Rakyat di daerah tersebut pun menjadi warga Mormon karena kerja keras, keuletan dan sikap positif terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang diajarkan kepada masyarakat di daerah tersebut. Selain itu, berkembang juga berbagai ajaran dan peraturan serta praktik baru. Sebagian besar berpedoman pada ajaran dan tulisan (yang dipandang sebagai kitab suci) peninggalan Joseph Smith, sedangkan sebagian lagi berdasarkan wahyu dan nubuatan yang diterima oleh pemimpin aliran ini, terutama mereka yang memegang jabatan presiden. Salah satu pokok ajaran yang secara resmi dan ditetapkan dan diumumkan Brigham Young pada tahun 1852 di tempat itu adalah tentang poligami. Hal ini pun menimbulkan banyak protes dari dalam maupun luar kalangan Mormon, sehingga mereka melakukan upaya pembatalan melalui jalur hukum dan dukungan pemerintah. Berdasarkan hal itu, pada tahun 1890 ajaran itu resmi dibatalkan oleh nabi dan presiden keempat aliran ini, Wilford Woodruff berdasarkan wahyu khusus, dan pada tahun 1904 aliran ini secara resmi menjatuhkan sanksi pengucilan terhadap mereka yang masih mempraktikkannya.





share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 09:31 and have 0 komentar

No comments:

Post a Comment