BAPA GEREJA
PADA MASA GEREJA MULA-MULA
( Abad 1 - 4 M)
PADA MASA GEREJA MULA-MULA
( Abad 1 - 4 M)
1. Polykarpus (
69-156 M )
Seorang
murid dari Rasul Yohanes dan pemimpin Gereja Smirna. Dalam penganiayaan yang
diperintahkan oleh Kaisar Roma ia ditangkap dan dibawa ke hadapan Gubernur. Di
sana ketika ditawarkan kebebasan apabila ia bersedia mengutuk Kristus, ia
menjawab: "Delapan puluh enam tahun aku telah melayani Kristus dan Dia
tidak pernah melakukan suatu kejahatan kepadaku, bagaimana mungkin bagiku untuk
mengutuk Dia, yang adalah Tuhan dan Juruselamatku?". Polykarpus menemui
ajalnya dibakar hidup-hidup.
2. Ignatius (
67-110 M )
Seorang
murid dari Rasul Yohanes dan pemimpin Gereja Antiokhia. Kaisar Trajanus, dalam
suatu kunjungannya ke Antiokhia, memerintahkan penangkapan Ignatius. Kaisar ini
memimpin sendiri pengadilan atas Ignatius, dan menjatuhkan hukuman dilemparkan
ke tengah binatang buas di arena di Roma. Dalam perjalanannya ke Roma, ia
menulis surat kepada orang-orang percaya di Roma, agar tidak memohonkan
pengampunan baginya, karena ia sangat merindukan kehormatan mati bagi Tuhannya.
Ia berkata, "semoga binatang-binatang buas itu menerjang aku dengan penuh
semangat. Bila mereka enggan melakukannya, aku akan memaksa mereka. Marilah,
wahai binatang buas! Marilah, cabiklah dan terjanglah, wahai penghancur tulang
dan sendi! Marilah, wahai pembinasa keji yang jahat! Aku hanya mau bertemu
dengan Kristusku."
3. Papias ( +
75 - 155 M )
Satu
lagi murid Rasul Yohanes, dan pemimpin Gereja Hierapolis, sekitar 100 mil
sebelah Timur Efesus. Ia menulis sebuah buku yang berjudul "Penjelasan
akan Ucapan Tuhan Yesus". Dalam buku itu ia menekankan bahwa para tua-tua
harus melakukan persis seperti yang dikatakan oleh Yesus. Papias mati martir di
Pergamum, kira-kira pada masa yang sama dengan Polykarpus. Polykarpus,
Ignatius, dan Papias, menjadi penghubung antara masa Para Rasul dan masa
sesudahnya.
4. Yustinus
Martir (100 - 167 M)
Lahir
di kota Neapolis, (atau yang dulu dikenal dengan nama Sikhem) kira-kira pada
masa Rasul Yohanes mati. Ia mendalami Filsafat. Pada masa mudanya ia
menyaksikan banyak sekali penganiayaan terhadap orang Kristen. Setelah
bertobat, ia melakukan banyak perjalanan dengan jubah seorang filsuf, namun
dengan tujuan untuk memenangkan jiwa bagi Kristus. Ia menulis "Pembelaan
terhadap Kekristenan", sebuah surat yang ditujukan kepada Kaisar Roma.
Salah satu tokoh yang paling hebat di masanya. Ia mati sebagai martir di kota
Roma. Ia menunjukkan bahwa di masanya kekristenan berkembang begitu pesat
dengan berkata, "tidak ada satu ras pun di bumi ini yang tidak berdoa
dalam nama Yesus".
Inilah
apa yang dipahami oleh Yustinus Martir tentang ibadah dalam masa Gereja Kristen
mula-mula: "Semua yang tinggal di kota atau desa bertemu pada hari Minggu.
Kemudian dibacakanlah satu bagian dari tulisan para Rasul dan satu bagian dari
tulisan para Nabi. Tidak ada pembatasan waktu untuk pembacaan itu. Setelah itu,
pemimpin ibadah akan berbicara kepada jemaat, untuk menghayati dan mengamalkan
semua hal-hal mulia yang telah didengar itu. Kemudian semua kita akan berdiri
dan mengucapkan doa bersama-sama. Pada akhir dari doa, roti dan anggur dan
ucapan syukur atas karyanya, dan jemaat menjawab 'amin'. Kemudian roti dan
anggur itu dibagikan kepada setiap orang yang hadir, dan sisanya dibawa oleh
para diaken ke rumah-rumah mereka yang tidak bisa hadir. Mereka yang mampu dan
mereka yang rela kemudian akan memberikan persembahan sesuai kerelaan hatinya,
dan persembahan ini disimpan oleh pemimpin, untuk dipakai melayani para yatim,
janda, orang tahanan, orang asing, dan semua yang membutuhkannya."
5. Iranaeus
(130 -200 M)
Dibesarkan
di Smirna, murid Polykarpus dan Papias. Ia melakukan banyak perjalanan. Menjadi
pemimpin Gereja di Lyons, di Gaul (sekarang Prancis). Ia banyak dikenal karena
tulisan-tulisannya menentang paham Gnostisisme. Ia sangat menghormati
gembalanya, Polykarpus. Salah satu ucapannya yang terkenal adalah, "Aku
ingat betul tempat di mana gembala Polykarpus biasa duduk dan berbicara. Aku
ingat kata-kata yang diucapkannya kepada umat, dan bagaimana ia melukiskan
persekutuannya dengan rasul Yohanes, dan dengan mereka yang pernah bersama
Tuhan Yesus; bagaimana ia mengulang kata-kata Kristus dan mujizat-mujizat yang
diperbuat-Nya; bagaimana ia menceritakan pengajaran-pengajaran dari para Saksi
Mata yang telah melihat sang Firman Hidup itu, pengajaran-pengajaran yang
sejalan dengan Kitab Suci."
6. Origenes
(185-254 M)
Tokoh
yang paling terpelajar di masa Gereja mula-mula. Pengelana yang hebat, dan
penulis yang luar biasa. Ia biasa memakai sampai dua puluh orang rekan yang
bekerja sebagai juru tulis/salin tulisan-tulisannya. Ia mengutip dua pertiga
dari Perjanjian Baru dalam tulisan-tulisannya. Ia tinggal di Alexandria, kota
di mana ayahnya Leonidas, mati sebagai martir, dan kemudian di Palestina, di
mana ia menghembuskan nafas terakhirnya dalam pemennjaraan dan aniaya di bawah
pemerintahan Kaisar Dusius.
7. Tertulianus
dari Kartago (160-220 M)
"Bapa
Gereja Latin". Seorang pengacara Romawi yang kafir, namun setelah
pertobatannya menjadi pembela Kekristenan yang disegani.
8. Eusebius
(264-340 M)
Dikenal
sebagai "Bapa Sejarah Gereja". Pemimpin Gereja Kaisera ketika Kaisar
Konstantin menerima Kristus. Ia mempunyai pengaruh besar atas sang kaisar.
Karya tulisannya adalah "Sejarah Ekklesia", tentang sejarah Gereja
mulai dari masa Kristus sampai Dewan Gereja di Nicaea.
9. Yohanes
Krisostom ( 345-407 M)
Dijuluki
"Si mulut emas", orator yang tiada bandingannya. Salah satu
pengkhotbah terbaik di masanya. Ia lahir di Antiokhia, menjadi penatua di
Gereja Konstantinopel. Berbicara di depan orang banyak di gereja di St.Sophia.
Seorang pembaharu sejati, yang membuatnya tidak disenangi Kaisar. Ia mati dalam
pembuangan.
10. Jeromus (
340 - 430 M)
Dididik
di Roma, dikenal sebagai tokoh Gereja Latin yang paling terpelajar.
Menghabiskan banyak tahun dalam hidupnya di Betlehem, menerjemahkan Alkitab ke
bahasa Latin, yang dikenal dengan nama Vulgate.
11. Agustinus (
354-430 M)
Pemimpin
Gereja di Hippo, Afrika Utara. Teolog besar di masa Gereja mula-mula.
Pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan doktrin gereja di masa pertengahan.
Posted by 04:05 and have
0
komentar
, Published at
No comments:
Post a Comment