PELAYAN YANG
BERJIWA BESAR DALAM PELAYANAN
Tuhan
Yesus tidak pernah menjanjikan hidup yang menyenangkan, tanpa masalah dan
pergumulan, tetapi sebaliknya, Yesus memberitahukan bahwa menjadi pengikutNya
harus memikul salib, siap menderita dan menghadapi berbagai persoalan hidup.
Namun ada penghiburan bagi mereka yang sungguh-sungguh ada di dalam Kristus.
Ekspresi janji itu tertuang dalam Matius 11:25-28, ketika Yesus berkata, “Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”
Di sinilah kunci kebahagian mengikut Yesus.Ada beban dan pergumulan tetapi
Yesus akan menolong mereka yang datang dan percaya kepada Yesus.
Apakah
beban itu akan jadi hilang dan terlepas ketika telah menjadi orang Kristen?
Yesus tidak mengatakan beban dan pergumulan akan jauh dari orang Kristen tetapi
Yesus memberitahukan, beban itu ringan jika hidup bersama Kristus. Itulah
sebabnya firman Tuhan memberitahukan bahwa pencobaan-pencobaan yang dihadapi
itu tidak melampau kemampuan kita. Paulus juga memberikan kesaksian
hidupnya bersama Tuhan, ketika dia berkata, “Segala perkara dapat kutanggung
di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13). Ketahuilah,
bahwa Tuhan itu memberikan kekuatan bagi mereka yang bersandar kepada Yesus.
Yakobus juga menuliskan demikian, “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai
suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebaba
kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan” (Yakobus
1:2-3).
Dari
penjabaran di atas sangat jelas bahwa Tuhan tidak pernah menjanjikan kebebasan
orang Kristen dari masalah dan persoalan hidup. Jika Yesus ada memberikan janji
kebebasan sedemikian, maka semua manusia akan mau menjadi pengikut Yesus karena
setiap orang ingin bebas dari masalah dan pergumulan. Fakta menunjukkan justru
sebaliknya, mereka yang sudah ada di dalam Yesus dan melayaniNya serta menjadi
pelayan-pelayanNya yang setia, tetap menghadapi masalah, pergumulan dan
kesulitan (1 Korintus 12:7-10).
Yang
menjadi pertanyaan, apakah masalah dan pergumulan itu akan membuat mereka
mundur dan meninggalkan Tuhan? Bagi mereka yang tidak sungguh-sungguh percaya, sedikit
masalah dan pergumulan akan dipandang seperti gunung tinggi yang harus dilalui,
dan sebelum berjuang mereka sudah mundur dan kecewa terhadap Tuhan karena tidak
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tetapi sebaliknya mereka yang benar-benar
percaya tahu masalah itu akan tetap ada dan jika dilalui dengan pertolongan dan
kekuatan dari Tuhan, mereka akan merasa beban itu begitu ringan, dengan
demikian mereka semakin mengetahui bahwa Tuhan punya rencana dalam pembentukan iman dan kerohaniannya. Mereka tahu Yesus
mengasihi dan menginginkan mereka terus bersandar kepadaNya dalam setiap
masalah dan kesulitan.
Alkitab
mencatat banyak teladan bagi mereka yang melayani Tuhan dengan setia, yaitu:
Timotius.
Dia
seorang muda yang giat melayani Tuhan dan selalu setia mengikuti Paulus dalam
pelayanan. Ketika tiba waktunya, Paulus meminta Timotius menggembalakan Gereja
Efesus. Sebagai seorang muda dan tidak berpengalaman, sepertinya ia
diperhadapkan dengan berbagai masalah dalam pelayanan. Jika selama ini ia
bersama Paulus, sekarang ia harus bertanggungjawab penuh atas pelayanan gereja
Efesus. Mungkin banyak orang yang meremahkan Timotius bahkan menghinanya yang
bisa membuat Timotius sedikit sedih dan kecewa. Karena itu, hal ini menjadi perhatian
Paulus yang menuntunnya untuk menasehati Timotius. Paulus menghiburnya dengan
tulisan ini “Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu.
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah
teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataanmu, dalam tingkah
lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”
(1 Timotius 4:11-12).
Paulus
mengingatkan Timotius bahwa untuk mengalahkan semua hujatan, hinaan, dan
kritikan dalam pelayanan, ia harus menjadi seorang teladan dalam semua hal,
dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian.
Paulus memberitahukan Timotius untuk berjiwa besar dalam pelayanan dan tidak
mundur dan kecewa karena Tuhan melihat semua apa yang terjadi dan IA akan
memberikan kekuatan dalam melalui semua pergumulannya. Timotius harus menjadi
semakin setia dan teladan di tengah-tengah jemaat. Pelayanan tidak bisa
dilakukan dengan hanya didasarkan keinginan atau kemauan. Pelayanan harus
dilakukan dengan kekuatan dari Tuhan, jika tidak demikian kita akan cepat
kecewa dan meninggalkan pelayanan.
Barnabas.
Tidak
banyak yang bisa diketahui tentang Barnabas, tetapi dalam catatan firman Allah
ia merupakan teman sepelayanan Paulus pada masa perjalanan misinya di Asia
Kecil (Kisah 12:24-13:12). Dia bukanlah seorang rasul atau pelayan yang
terkenal dan berpengaruh tetapi ia seorang yang mengetahui talenta yang
dimilikinya dan mempergunakannya dalam pelayanan.
Dalam
pelayanannya bersama Paulus, ia menjadi seorang penghibur dan pendamai. Suatu
ketika Paulus sangat marah terhadap Yohanes, Markus yang ikut dalam perjalanan
misinya yang pertama karena ia tiba-tiba meninggalkan mereka dan pulang ke
rumahnya. Pada saat Paulus ingin mengunjungi kembali daerah-daerah yang sudah
dikunjungi sebelumnya, ia bersekukuh untuk tidak mengikutsertakan Yohanes,
Markus. Sebenarnya Alkitab tidak mencatat alasan Yohanes, Markus meninggalkan
Paulus, Barnabas dan teman-teman sepelayanannya. Barnabas tidak melihat ada hal
fatal yang dilakukan Yohanes, Markus. Banyak teolog berpendapat bahwa
Yohanes, markus sangat kangen dengan keluarganya sehingga ia tidak bisa
menunggu terlalu lama dan akhirnya memutuskan kembali lebih awal dan meninggalkan
tim misi pelayannnya. Itulah sebabnya, Barnabas merasa Yohanes, Markus harus
diberikan kesempatan untuk tetap melayani dan ikut dalam kunjungan misi
keduanya, tetapi Paulus menolak. Akhirnya Paulus memilih melanjutkan perjalanan
misinya tanpa Barnabas dan Yohanes, Markus. Sementara Barnabas dan Yohanes tetap
melakukan pelayanan di daerah yang berbeda.
Sangat
jelas bahwa masalah tidak pernah lepas bagi siapapun juga termasuk para pelayan
Tuhan, tetapi jika tetap mengasihi Tuhan, akan selalu ada jalan keluar dalam
mengatasi permasalahan yang ada. Bernabas telah menjadi pendamai di antara
Paulus dan Yohanes, Markus meskipun mereka tidak bisa melayani bersama-sama,
tetapi berkat usaha Barnabas mereka semua tetap ada dalam pelayanan pemberitaan
Injil. Permasalahan dan kesulitan tidak menyurutkan Barnabas melayani Tuhan dan
ia juga tidak memperuncing permasalahan yang sedang terjadi. Berjiwa besar
dalam pelayanan sangat dibutuhkan agar pelayanan bisa semakin berkembang dan
maju.
Febe.
Nama
ini hanya dicatat dalam Kitab Roma dan tidak banyak yang bisa diketahui tentang
dia. Febe adalah seorang wanita Kristen yang melayani jemaat di Kengrea. Paulus
dalam suratnya kepada Jemaat Roma memberitahukan, “Aku meminta perhatianmu
terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengrea, supaya kamu
menyambut dia dalam Tuhan sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus,
dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukan” (Roma 16:1-2). Meskipun
ia seorang perempuan, ia seorang pelayan setia yang bisa dipercaya Paulus
sebagai utusan Paulus ke Roma. Sepertinyaa Paulus lebih mempercayai Febe
daripada para pria yang turut melayani di Kengrea.
Melihat
perjalanan di masa itu, jarak antara Kengrea dengan Roma bukanlah perjalanan
singkat apalagi perlajanan yang ditempuh dengan perahu dan jalan kaki.
Berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan perjalanan dibutuhkan untuk bisa tima di
Roma, namun Febe dipercaya sebagai orang yang tepat untuk mengemban misi yang
diberikan Paulus.
Sebenarnya
tugas apa yang dilakukan Febe? Para teolog dan penafsir firman Allah
mempercayai bahwa Febe diutus untus untuk membawa dan menyerahkan surat kitab
Roma yang ditulis Paulus bagi jemaat Roma. Jika benar demikian, tentu tugas itu
tidak mudah karena Febe harus memastikansuratitu bisa tiba di Roma dan diterima
jemaat Roma dengan selamat. Apapun tantangan dan gangguan selama perjalanan,
Febe harus berjuang untuk memelihara dan menjadisuratitu dengan baik.
Kenyataannya, apapun yang terjadi, Febe siap untuk mengerjakan tugas ini karena
ia tahu ada Tuhan Yesus yang akan menjaga dan menolongnya dalam setiap pergumulan
dan kesulitan yang akan ditemukan selama perjalanan. Febe tidak melarikan diri,
atau mundur dari pelayanan meskipun masalah sedang menantinya.
Ketiga
contoh diatas memberikan dorongan dan semangat bagi orang-orang percaya masa
sekarang untuk tidak pernah kalah dengan keadaan. Pergumulan, kesulitan dan
tantangan merupakan bagian hidup setiap orang percaya, namun jika dilalui
dengan setia, akan menuntuk kita pada pertumbuhan dan kedewasaan iman dan
kedewasaan dalam pelayanan. Kiranya Kristus memampukan kita untuk berjiwa besar
dalam pelayanan.
Posted by 04:33 and have
0
komentar
, Published at
No comments:
Post a Comment