Di
dalam ilmu teologi, konsep keesaan dibicarakan dalam terminology “Oikumene”.
Kata ini berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu ‘oikos’,
yang berarti rumah atau tempat tinggal, dan ‘menein’,yang berarti mendiami, sehingga secara etimologi oikumene
berarti mendiami rumah atau tempat tinggal secara bersama. Tradisi gereja kemudian
mengembangkan pemaknaan istilah oikumene menjadi “kehidupan dan panggilan
bersama gereja-gereja di dunia melalui sikap dan aktivitas persekutuan,
pelayanan dan kesaksiannya.”
Berdasarkan
kata oikumene tersebut maka kita dapat memaknai gerakan keesaan sebagai sebuah
dinamika gereja Yesus Kristus dalam mewujudkan iman dan panggilannya di
tengah-tengah dunia yang sama. Menurut Dr. J.L. Ch. Abineno, gerakan keesaan
mencakup dua hal mendasar, yaitu pertama pewujudan diri gereja Yesus Kristus
yang esa di dalam iman dan tugas panggilannya di dunia, kedua panggilan untuk
mempersatukan gereja yang telah terpisah-pisah oleh perbedaan budaya, bahasa,
ajaran, dan organisasi, agar gereja tetap esa di dalam Yesus Kristus. Dengan
hal-hal ini maka gerakan keesaan tidak hanya menekankan kesatuan lahiriah dan
organisatoris, melainkan kesatuan dalam pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah
Tuhan dan Juruselamat Dunia serta kesatuan dalam panggilan untuk melayani dunia
ini dengan berlandaskan kasih.
Posted by 03:04 and have
0
komentar
, Published at
No comments:
Post a Comment